Kaidah Waqof & Ibtida’ #6: Dianjurkan Waqof pada Ha’ Saktah

Diantara kebiasaan bangsa arab dalam berbicara adalah mereka tidak memulai sebuah kata dengan huruf sukun serta tidak mengakhiri sebuah kalimat dengan huruf yang berharokat. Oleh karenanya saat terdapat sebuuah kata yang berawalan huruf sukun, maka akan ditambahkan hamzah washol di depannya, seperti (انْصُرْ) dan semisalnya. Sedangkan untuk mengatasi sebuah kalimat agar mudah diucapkan dan didengar saat berhenti, maka terkadang ditambahkanlah Ha’ saktah.

Definisi dari Ha Saktah sendiri adalah:

وهي هاءٌ ساكنةٌ تلحقُ طائفةً من الكلمات عندَ الوقفِ

“Huruf ha’ yang ditambahkan pada berbagai kalimat saat waqof”

Sebagaimana definisi diatas, Ha’ tersebut ditambahkan di akhir kata alias saat berhenti/waqof pada sebuah kata. Sehingga ia tidak dijumpai di tengah-tengah kalimat. Dalam Al-Quran sendiri terdapat beberapa kalimat yang ditambahkan Ha’ Saktah ini, yaitu:

Pertama: Lafadz (يتسنه) di surat Al-Baqoroh ayat 259

أَوۡ كَٱلَّذِی مَرَّ عَلَىٰ قَرۡیَةࣲ وَهِیَ خَاوِیَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ یُحۡیِۦ هَـٰذِهِ ٱللَّهُ بَعۡدَ مَوۡتِهَاۖ فَأَمَاتَهُ ٱللَّهُ مِا۟ئَةَ عَامࣲ ثُمَّ بَعَثَهُۥۖ قَالَ كَمۡ لَبِثۡتَۖ قَالَ لَبِثۡتُ یَوۡمًا أَوۡ بَعۡضَ یَوۡمࣲۖ قَالَ بَل لَّبِثۡتَ مِا۟ئَةَ عَامࣲ فَٱنظُرۡ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمۡ یَتَسَنَّهۡۖ وَٱنظُرۡ إِلَىٰ حِمَارِكَ وَلِنَجۡعَلَكَ ءَایَةࣰ لِّلنَّاسِۖ وَٱنظُرۡ إِلَى ٱلۡعِظَامِ كَیۡفَ نُنشِزُهَا ثُمَّ نَكۡسُوهَا لَحۡمࣰاۚ فَلَمَّا تَبَیَّنَ لَهُۥ قَالَ أَعۡلَمُ أَنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ قَدِیرࣱه

Kedua: Lafadz (اقتده) di surat Al-An’am ayat 90

أُو۟لَـٰۤىِٕكَ ٱلَّذِینَ هَدَى ٱللَّهُۖ فَبِهُدَىٰهُمُ ٱقۡتَدِهۡۗ قُل لَّاۤ أَسۡـَٔلُكُمۡ عَلَیۡهِ أَجۡرًاۖ إِنۡ هُوَ إِلَّا ذِكۡرَىٰ لِلۡعَـٰلَمِینَ

Ketiga: Lafadz (كتابيه) di surat Al-Haqqoh ayat 19 & 25

فَأَمَّا مَنۡ أُوتِیَ كِتَـٰبَهُۥ بِیَمِینِهِۦ فَیَقُولُ هَاۤؤُمُ ٱقۡرَءُوا۟ كِتَـٰبِیَهۡ

وَأَمَّا مَنۡ أُوتِیَ كِتَـٰبَهُۥ بِشِمَالِهِۦ فَیَقُولُ یَـٰلَیۡتَنِی لَمۡ أُوتَ كِتَـٰبِیَهۡ

Keempat: Lafadz (حسابيه) di  surat Al–Haqqoh ayat 20 & 26

إِنِّی ظَنَنتُ أَنِّی مُلَـٰقٍ حِسَابِیَهۡ

وَلَمۡ أَدۡرِ مَا حِسَابِیَهۡ

Kelima: Lafadz (ماليه) di surat Al-Haqqoh ayat 28

مَاۤ أَغۡنَىٰ عَنِّی مَالِیَهۡۜ

Keenam: Lafadz (سلطانية) di surat Al-Haqqoh ayat 29

هَلَكَ عَنِّی سُلۡطَـٰنِیَهۡ

Ketuju: Lafadz (ماهية) di surat Al-Qori’ah ayat 10

وَمَاۤ أَدۡرَىٰكَ مَا هِیَهۡ

Saat seseorang membaca Al-Quran dan melewati kalimat-kalimat yang memiliki Ha’ Saktah diatas, maka ia dianjurkan untuk berhenti/waqof, sebagaimana alasan yang telah kami sampaikan diatas.

Wallahu a’lam.

Referensi:

Al-Muktafa, Ad-Dani

Leave a Reply