
Dalam memecahkan permasalahan yang sulit, seorang yang mengagungkan ilmu selalu merujuk kepada para ahli ilmu yang sangat pakar. Ia tidak membiarkan dirinya menangani permasalahan yang tidak ia sanggupi, karena khawatir terjatuh pada perbuatan berbicara atas Allah tanpa ilmu dan berdusta atas agama. Ia takut kepada kemurkaan Allah sebelum takut kepada hukuman penguasa. Sesungguhnya para ulama itu berbicara dengan ilmu dan diam dengan pandangan yang tajam. Jika mereka berbicara dalam urusan yang sulit itu, maka hendaklah engkau berbicara dengan perkataan mereka. Jika mereka diam, maka hendaklah dirimu pun diam.
Urusan yang paling rumit adalah fitnah-fitnah yang baru terjadi dan permasalahan-permasalahan kontemporer yang semakin banyak muncul dan seiring terjadi dengan perkembangan zaman.
Orang-orang yang selamat dari api fitnah dan cobaan adalah mereka yang segera merujuk kepada para ulama dan melazimi perkataan mereka. Jika ada yang samar dari perkataan mereka, ia berbaik sangka kepada mereka, membuang pendapatnya sendiri dan mengambil pendapat mereka, karena mereka memiliki pengalaman. Jika pendapat mereka berbeda-beda, ia mengambil pendapat mayoritas dan kebanyakan dari mereka, dalam rangka mendahulukan keselamatan.
فَالسَّلَامَةُ لَا يَعْدِلُهَا شَيْئٌ
“Karena keselamatan itu tidak sebanding dengan apapun.”
Sungguh indah perkataan Ibnu ‘Ashim dalam “Murtaqa al Wushul”
وَوَاجِبٌ فِيْ مُشْكِلَاتِ الْفَهْمِ، تَحسِيْنُهَا الظَّنَ بِأَهْلِ العِلْمِ
Dan yang wajib dalam urusan yang sulit difahami, Kita berbaik sangka terhadap ahli ilmu
Termasuk diantara urusan yang sulit adalah meluruskan kesalahan para ulama dan membantah perkataan-perkataan batil kalangan ahli bi’dah dan pelanggar syariat. Yang layak berbicara dalam urusan itu hanya para ulama yang kuat. Sebagaimana hal ini dijelaskan oleh Asy Syathiby dalam “Al Muwafaqat” dan Ibnu Rajab dalam “Jami’ al Ulum wa al Hikam.”
Intinya, jalan yang selamat adalah, merujuk kepada para ulama yang dalam keilmuannya dalam urusan tersebut dan berpegang dengan pendapat mereka di dalamnya. .
Faidah
- Saat kita belajar dan mendapati permasalahan yang sulit, maka hendaknya kita tanyakan keada para ahli ilmu baik untuk mendapatkan pemahaman yang tepat atau untuk mengetahui hasil belajar atau bacaan kita tersebut, sudah benar ataukah malah kita salah dalam memahami.
- Merujuk kepada ahli ilmu adalah bentuk kehati-hatian dalam belajar, dan suga sarana terbaik untuk tabayun sebelum permasalahan tersebut kita sampaikan keada orang lain.
- Berbicara yang baik itu adalah berbicara atas dasar ilmu dan makna ilmu disini adalah ilmu yang sudah kita yakini kebenarannya, bukan ilmu yang masih kita ragukan.
- Janganlah anda terlena untuk menghabiskan banyak waktu demi membantah perkataan-perkataan ahli bid’ah, serahkan hal tersebut kepada para ulama kita.
- Diantara manfaat dekat dengan guru adalah memudahkan kita untuk cek dan ricek berbagai permasalhan yang kita jumpai dalam belajar.