Kiat Sukses Menuntut Ilmu Bag.2: Empat Pilar Ikhlas

Sesungguhnya ikhlas merupakan landasan diterimanya amal, sekaligus tangga untuk meraihnya. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَاۤ أُمِرُوۤا۟ إِلَّا لِیَعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخۡلِصِینَ لَهُ ٱلدِّینَ حُنَفَاۤءَ

“Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan untuk-Nya ketaatan, dalam keadaan lurus.” (QS. Al Bayyinah: 5)

Dalam Shahihain, dari sahabat Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“Amal itu tergantung kepada niat, dan setiap orang akan mendapatkan pahala sesuai niatnya.” (HR. Bukhari no 1)

Abu Bakar Al Marruzdiy rahimahullah berkata, “Aku mendengar seseorang berkata kepada Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal, ia menyebut-nyebut tentang kejujuran dan keikhlasan. Abu Abdillah berkata,


بِهذَا ارْتَفَع القَوْم

“Dengan sifat ini (jujur dan ikhlas), orang-orang telah terangkat kedudukannya.”

Banyaknya ilmu yang didapat oleh seseorang itu berbanding lurus dengan keikhlasannya, semakin ikhlas dan tulus dalam menuntut ilmu, maka semakin banyak pula ilmu yang akan diraih.

Ikhlash dalam ilmu tegak diatas empat pokok, dengannya seorang pelajar mewujudkan niat menuntut ilmu yang benar:

  1. Untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya, dengan mengenal tentang apa-apa yang wajib atasnya dari urusan-urusan ibadah dan mengenai perintah dan larangan.
  2. Untuk menghilangkan kebodohan dari orang lain, dengan cara mengajarkannya dan membimbing mereka kepada kebaikan dunia dan akhirat mereka.
  3. Dalam rangka menghidupkan ilmu dan menjaganya dari kepunahan.
  4. Dalam rangka beramal dengan ilmu tersebut.

Dahulu, para salafus shaleh rahimahumullah sangat mengkhawatirkan hilangnya keikhlasan mereka dalam mencari ilmu. Sehingga mereka berhati-hati dari klaim terhadapnya. Bukan berarti mereka tidak mengadakannya (ikhlas) dalam hati-hati mereka.

Imam Ahmad ditanya, “Apakah engkau mencari ilmu karena Allah?” Kemudian ia berkata,

للّٰه عَزِيزٌ !! وَلكِنَّه شَيْءٌ حُبَّب إِلَيَّ فَطَلَبتُه

“Karena Allah itu berat. Namun telah dijadikan aku cinta terhadapnya (ilmu) maka aku pun mencarinya.”

Maka barangsiapa yang menelantarkan dan mengabaikan keikhlasan dalam menuntut ilmu, akan luput darinya ilmu yang banyak dan kebaikan yang melimpah.

Faedah:

  1. Menuntut ilmu adalah sebuah ibadah, dan ibadah tidak akan diterima tanpa ikhlash di dalamnya.
  2. Semakin jujur dan ikhlas seseorang, maka semakin tinggi pula kedudukannya.
  3. Tujuan menuntut ilmu adalah amal, maka saat kita telah berilmu haruslah dibarengi dengan amal nyata.
  4. Salafus shaleh khawatir jika niat mereka menuntut ilmu tidak ikhlas karena Allah.
  5. Salafus shaleh tidak pernah mengklaim bahwa dirinya telah ikhlas dalam menuntut ilmu
  6. Semakin ikhlas seseorang maka akan semakin banyak ilmu yang ia raih.

Referensi:
Khulashah Ta’dzhimul Ilmi

Leave a Reply