
Membaca Al-Quran memiliki aturan-aturan yang harus diperhatikan, kita mengenalnya dengan nama ilmu tajwid. Selain memahami dengan baik kaidah-kaidah yang terdapat dalam ilmu ini, seorang penghafal Al-Quran juga perlu untuk mengetahui berbagai kesalahan yang sering terjadi dalam pengucapan huruf-huruf Al-Quran. Alasannya ialah agar ia bisa selamat tidak terjatuh di dalamnya. Hal ini senada dengan ungkapan salah seorang sahabat Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam yang bernama Hudzifah bin Al-Yaman rhodiyallohu ‘anhu:
كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي
“Orang-orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang perkara-perkara kebaikan sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena aku takut akan menimpaku. (HR Bukhori)
Salah seorang penyair arab yang bernama Abu Faros Al-Hamadani rohimahulloh juga pernah mengungkapkan:
عَرَفتُ الشَرَّ لا لِلشَر. رِ لَكِن لِتَوَقّيهِ. وَمَن لَم يَعرِفِ الشَرَّ. مِنَ الخَيرِ يَقَع فيهِ
“Aku mengetahui keburukan bukan untuk melakukannya, akan tetapi agar aku bisa menghindarinya. Sebab siapa yang tak bisa memilah keburukan dari hal yang baik, niscaya ia akan terjatuh kedalamnya”
Kesalahan Dalam Membaca Al-Quran sendiri dalam bahasa arab biasa disebut dengan اللحن (Al-Lahn). Kasus seperti ini pernah terjadi di zaman Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam, meskipun sangat jarang sekali. Sebab mayoritas sahabat Nabi adalah keturunan bangsa arab murni dan bahasa mereka pun belum terkontaminasi dengan bahasa-bahasa dari bangsa lain.
Peristiwa Lahn ini telah diabadikan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim rohimahulloh:
سمع النبي صلى الله عليه و سلم رجلا قرأ فلحن فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ارشدوا أخاكم
“Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam mendengar seorang lelaki salah dalam membaca Al-Quran, kemudian beliau bersabda: “Ajarilah saudara kalian ini” (dishahihkan oleh Al-Hakim dan Adz-Dzahabi)
Hadits diatas menunjukkan bahwasanya seseorang harus berusaha menghilangkan kesalahan dalam membaca Al-Quran. Caranya ialah dengan mempelajarinya dari para ahlinya.
Baca juga:
Suatu ketika Ibnu Mas’ud rhodiyallohu ‘anhu mendengar seseorang tengah membaca surat At-Taubah ayat 60:
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Orang tersebut membaca mad muttashil pada lafadz (لِلْفُقَرَاءِ) dengan pendek. Mendengar hal tersebut, Ibnu Mas’ud kemudian menegur dan berkata:
ما هكذا أقرأنيها رسول الله صلى الله عليه وسلم
Bukan seperti ini Rasululloh shollallohu ‘alaihi wasallam mengajariku membaca Al-Quran.
Lelaki tersebut kemudian bertanya:
“Bagaimanakah Rasululloh mengajarkanmu?
Kemudian sahabat Ibnu Mas’ud pun mengajarkan orang tersebut membaca Al-Quran dengan benar. (Diriwayatkan oleh Sa’id bin Manshur dan Ibnul Jazari dalam An-Nasyr)
Pengingkaran sahabat Nabi diatas semakin menguatkan kewajiban seorang muslim untuk mempelajari ilmu tajwid agar terhindar dari berbagai kesalahan yang mungkin terjadi.
Kesalahan atau Lahn dalam membaca Al-Quran bermacam-macam, mulai dari kesalahan dalam hal I’rob alias dari sisi nahwu hingga kesalahan dalam pengucapan huruf ataupun sifat-sifatnya. Oleh karenanya, para ulama lantas membagi kesalahan tersebut kedalam 2 macam beserta hukumnya.
Pada artikel berikutnya insyaAllah akan kami paparkan lebih mendetail jenis-jenis kesalahan tersebut beserta pendapat para ulama bagi siapa yang terjatuh kedalamnya.
Semoga Allah subhanahu wata’ala memudahkan kita untuk bisa membaca Al-Quran dengan sebaik mungkin sebagaimana dituntunkan oleh baginda Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam.
Referensi:
Sunan Al-Qurro, Abdul Aziz Al-Qori
teruskan ust, artikelny sangat bermanfaat bagi saya. Terutama bagi mereka yang menghafal Al-Qur’an, agar hafalannya jadi lebih berkualitas.
insyaAllah, semoga Allah subhanahu wata’ala memudahkan kita untuk istiqomah dalam menuntut ilmu. Artikel lanjutan sudah kami posting dan bisa dilihat pada link berikut: https://qoryatuna.com/kode-etik-penghafal-quran-7-2-macam-lahn-kesalahan-beserta-hukumnya/