
Saat kita membaca Al-Quran sering kali kita jumpai dibagian awal surat keterangan yang bertuliskan makki atau madani. Lantas apa itu yang dimaksud dengan makki dan madani? Adakah faidah mengetahui perbedaan antara keduanya?
Yuk kita kaji dalam artikel kali ini
Pengertian Makki dan Madani
Makki adalah ayat-ayat yang turun sebelum Nabi shalallahu’alaihi wasallam hijrah ke Madinah, sedangkan madani adalah ayat-ayat yang turun setelah Nabi shalallahu’alaihi wasallam hijrah ke Madinah.
Jumlah Surat Makkiyah dan Madaniyah
1. Ada 20 surat yang diperselisihkan oleh ulama antara makkiyah atau madaniyah, yaitu: Al-Fatihah, Ar-Ra’d, Al-Hajj, Ar-Rahman, Al-Hadid, As-Shoff, At-Taghabun, Al-Insan, Al-Muthaffifin, Al-Qadar, Al-Bayyinah, Al-Zalzalah, Al-‘Adiyat, At-Takatsur, Al-‘Ashr, Al-Ma’un, Al-Kautsar, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas.
2. Ada 19 surat yang disepakati madaniyyah, yaitu: Al-Baqarah, Ali-Imran, An-Nisa’, Al-Maidah, Al-Anfal, At-Taubah, An-Nur, Al-Ahzab, Muhammad, Al-Fath, Al-Hujurat, Al-Mujadilah, Al-Hasyr, Al-Mumtahinah, Al-Jum’ah, Al-Munafiqun, Ath-Thalaq, At-Tahrim, An-Nashr.
3. Sedangkan 75 surat sisanya disepakati sebagai surat makiyyah.
Perbedaan Makkiyah dan Madaniya
1. Makkiyah pada umumnya gaya bahasanya sangat kuat dan khitab (pembicaraan)-nya tegas. Karena orang yang diajak bicara mayoritas adalah para pembangkang dan orang yang sombong. Tidak ada yang lebih patut bagi mereka selain hal itu. Adapun madaniyah, pada umumnya gaya bahasanya halus dan khitabnya mudah, karena mayoritas orang yang diajak bicara adalah orang-orang menerima dan tunduk.
2. Ayat makkiyah pada umumnya pendek-pendek dan kuat hujjahnya, Adapun madaniyah pada umumnya Panjang-panjang dan menyebutkan hukum-hukum yang disampaikan dengan tanpa banyak alasan, karena kondisi dan keadaan mereka menuntut hal itu.
3. Ayat makkiyah berisi tentang pemantapan atau penguatan tauhid serta akidah yang lurus, khususnya terkait tauhid uluhiyah dan iman kepada hari kebangkitan. Hal ini karena mayoritas mereka mengingkari hal tersebut. Adapun ayat madaniyah umumnya besisi tentang penjelasan ibadah dan muamalah, karena tauhid dan akidah yang lurus telah menetap pada jiwa-jiwa orang yang diajak bicara, sedangkan mereka butuh akan penjelasan ibadah dan muamalah.
4. Pada ayat madaniyah banyak disebutkan tentang orang-orang munafik. Hal itu disebabkan karena ketika disyariatkannya ayat-ayat tersebut telah muncul benih-benih kemunafikan, berbeda dengan ayat makkiyah.
Faidah Mengetahui Ayat Makkiyah dan Madaniyah
1. Menunjukkan ketinggian balaghah dan uslub dalam Al-Quran sehingga dalam berdakwah atau mengajak kepada setiap kaum selalu disesuaikan dengan kondisi dan keadaan mereka, baik yang menyangkut tentang keras lembutnya bentuk ajakan mapun berat ringannya suatu perintah.
2. Menunjukkan hikmah pensyari’atan hukum-hukum yang sangat sempurna, yaitu hukum-hukum itu diturunkan secara bertahap sesuai dengan keadaan, kondisi dan tuntutan umat manusia serta kesiapan mereka untuk menerima dan melaksanakan hukum-hukum tersebut.
3. Pendidikan dan pengarahan bagi para da’i agar mereka menerapkan prinsip-prinsip Qur’ani di dalam dakwah mereka. Baik menyangkut pemilihan uslub ataupun tahapan-tahapan materi yang tepat, disesuaikan dengan mad’u dakwah mereka.
4. Memprioritaskan ayat yang nasikh (menghapuskan) dari ayat yang mansukh (yang dihapuskan). Jika kedua ayat ini, (yaitu ayat makkiyah dan madaniyah) membahas suatu hukum yang sama yang mengharuskan adanya naskh (penghapusan), karena ayat madaniyah adalah penghapus bagi ayat makkiyah. Hal tu disebabkan karena ayat madaniyyah lebih belakangan turunnya daripada ayat makiyyah.
Refersnsi:
Al Muyasar fi Ulumil Quran, Markaz Ad Dirasat wal Ma’lumat Al-Quraniyyah bi Ma’had Al Imam Asy Syathibi, Jeddah KSA.