
Nabi Sulaiman ‘alaihissalam merupakan seorang nabi sekaligus raja yang memiliki bala tentara yang memiliki berbagai keistimewaan. Bala tentara beliau jauh bebeda dari raja-raja manapun, sebab bukan hanya dari bangsa manusia, akan tetapi jin dan burung termasuk didalamnya.
“dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan)” (QS. An Naml : 17)
Allah subhanahu wata’ala menceritakan kisah beliau pada beberapa tempat dalam alquran, surat An Naml salah satunya. Diceritakan bahwasanya beliau mengetahui tentang sebuah kerajaan di negri Saba’ (1) yang dipimpin oleh seorang wanita cantik jelita bernama ratu Balqis. Namun sungguh disayangkan para penduduk negri tersebut menyekutukan Allah subhanahu wata’ala dengan menyembah matahari. Kabar ini beliau ketahui dari laporan yang diberikan oleh burung hud-hud.
Singkat cerita, nabi Sulaiman-pun mengajak ratu Balqis untuk masuk Islam dan tunduk kepada Allah subhanahu wata’ala. Ia akhirnya datang kekerajaan nabi Sulaiman ‘alaihissalam untuk masuk Islam dan taat terhadap perintah Allah. Nabi Sulaiman ‘alaihissalam yang telah mendengar seputar kecantikan ratu Balqis akhirnya tertarik untuk mempersuntingnya. Namun karena beliau adalah orang yang cerdas maka sebelum melangkah lebih jauh beliau ingin melakukan beberapa tes. Tujuannya tak lain ialah untuk mengetahui beberapa hal seputar wanita yang ingin dinikahinya.
Diantara ahli tafsir ada yang menyebutkan bahwa nabi Sulaiman melakukan 2 macam tes terhadap ratu Balqis saat berkunjung kekerajaan beliau sebagaimana yang termaktub dalam surat An Naml, yaitu tes kecerdasan serta kecantikan.
Tes Kecerdasan
Sebelum ratu Balqis sampai dikerajaan nabi Sulaiman ‘alaihissalam, beliau (nabi Sulaiman) mengumpulkan para pembesar kerajaan untuk menanyakan siapa yang sanggup membawakan singgasana ratu Balqis sebelum ia sampai dikerajaan beliau :
berkata Sulaiman: “Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri”. (QS. An Naml : 38)
Disaat singga sana ratu Balqis telah berada dihadapan beliau, maka nabi Sulaiman ‘alaihissalam segera mempersiapkan tes kecerdasan untuk ratu Balqis, yaitu dengan merubah beberapa bagian dari singgasana tersebut. Beliau ingin memperhatikan bagaimana reaksi ratu Balqis saat melihat singgasana miliknya yang telah dimodifikasi. Apakah ia mampu mengenalinya ataukah dia memiliki IQ yang rendah sehingga tak ingat dengan singgasananya sendiri.
dia berkata: “Rubahlah baginya singgasananya; Maka kita akan melihat Apakah dia(balqis) mengenal ataukah dia termasuk orang-orang yang tidak mengenal(nya)”. (QS. An Naml : 41)
Tibalah ratu Balqis dihadapan nabi Sulaiman ‘alaihissalam, maka beliau-pun memperlihatkan singgsana yang telah dimodifikasi tadi sembari bertanya kepadanya :
dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: “Serupa inikah singgasanamu?” (QS. An Naml : 42)
Ternyata ratu Balqis adalah seorang wanita yang cerdas, ia merasa bahwa apa yang ia lihat adalah singgasana miliknya meskipun terdapat beberapa perbedaan. Ia pun mulai berfikir, jika ia menjawab “ini bukan singgasana milikku”, kenyataannya sangat mirip dengan miliknya, namun jika ia menjawab “iya ini adalah milikku”, ia bertanya-tanya bagaimana caranya singgasanaku yang jauh bisa ada disini?. Maka dengan kecerdasannya ratu Balqis menjawab dengan jawaban yang diplomatis, tidak meng-iyakan namun juga tidak membantahnya :
Dia menjawab: “Seakan-akan singgasana ini singgasanaku” (QS. An Naml : 42)
Maka berakhirlah tes yang pertama, nabi Sulaiman ‘alaihissalam akhirnya mengetahui bahwa ratu Balqis adalah seseorang yang cerdas.
Tes Kecantikan
Mengapa Nabi Sulaiman ‘alaihissalam melakukan tes kecantikan padahal beliau sudah mengetahui bahwa Balqis adalah seorang wanita yang cantik jelita. Disebutkan oleh sebagian ahli tafsir bahwa terdapat kabar burung yang mengatakan bahwa salah satu orang tua ratu Balqis berasal dari bangsa jin, sehingga ia amat cantik namun memiliki kaki yang penuh bulu. Oleh karenanya nabi Sulaiman ‘alaihissalam ingin mengetahui kebenaran tentang wanita yang ingin dinikahinya tersebut apakah benar ia memiliki kaki yang penuh dengan bulu.
Untuk tes kali ini nabi Sulaiman ‘alaihissalam telah mempersiapkan sebuah istana yang berlantaikan kaca yang amat luas serta dialirkan air dibawahnya sehingga seakan-akan tak nampak bahwa ada kaca diatas air tersebut. Ratu Balqis-pun mengira demikian, ia terpaksa mengangkat kain yang menutupi kedua betisnya lantaran takut kainnya basah disebabkan air yang ada.
dikatakan kepadanya: “Masuklah ke dalam istana”. Maka tatkala Dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. berkatalah Sulaiman: “Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca”. berkatalah Balqis: “Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam”. (QS. An Naml : 42)
Wallahu a’lam
Referensi : * catatan kajian dimasjid nabawi bersama ustadz Firanda Andirja MA
(1) Saba’ merupakan sebuah negri yang terletak di Yaman (Tafsir Ibnu Katsir)